T I R A N I H A T I

Bahasa terkelam
Terhenti di bibir malam.
Lilin temaram,
jiwa terajam.
Hati patah
Tangis pecah.
Ku ingin membeli
secercah cahaya pada malam,
Ku tawar saja kebahagiaannya,
Mencicipi ketenangannya.
Lalu ku hargai
dengan selembar kenangan.
Mereka bilang ini “cinta”
Tapi bagiku ini hanyalah mimpi.
Karena setelah ku terbangun,
Semuanya kosong dan hanpa.
Mereka bilang aku “naïf”.
Ku pasung saja doa tanpa tadah;
Semoga masih tersisa
Setitik cahaya buat gelapnya.

Tidak ada komentar: