Good Bye Nurusshaleh...!

Nurusshaleh……
Ku bersimpuh menatapmu dengan acuan air mata
Mengenang masa-masa indah
yang takkan kembali di hari esokku.
Lalu, terlintas dan terasa dalam benak ini akan sesal
Saat segontai kaki menatap esok yang jauh di sana
Saat tangan mulai meringkus waktu menjadi alur cerita.

Nurusshaleh……
Dengan kibaran semangat penuh arti
Kau lukis kalimat santun
pada senja yang tak sempurna dalam kanvas hidupku
Untuk menyingkap tabir-tabir kejahilan
yang terselubung dalam logika.
Penamu telah menggores malam dengan nurun ala nurin
Suaramu telah berirama menjadi fatwa-fatwa pengusir kegelapan.

Nurusshaleh……
Melepasmu bukanlah senyum dan canda tawa
Mengasingkanmu dari hati dan jiwa
bukanlah arti dari kebebasan. Serta,
bukanlah sebuah pesta
saat wajah tak menatapmu dari waktu kewaktu.
Tapi, tangisan dalam gelap yang menanti atas sesal.
Maka, berikanlah bekalmu di hari ini untuk yang esok
Kibarkan bendera keagunganmu
untuk menaungi langkah-langkah yang terlepas,
Ketika telinga tak mendengar
dan mata ini sudah tak bisa menatapmu menuju kedamaian
Saat derama kehidupan mulai menyentuh iramanya.

Nurusshaleh……
Berdiri disini esok adalah putra-putramu
Yang menanti dan berharap sama
Serta tersenyum penuh harapan.
Ajari mereka tentang kejujuran dan keadilan
dari putaran waktu hingga senja melukis masa.
Berikan mereka semangat menggenggam pena
di atas kertas kesucianmu.
Jadikan mereka yang terbaik dari pada yang baik
Jadikan mereka generasi yang mampu menghapus kejahilan
Jadikan mereka yang menulis penuh dengan kejujuran
hingga kau dapat melihat mereka lalu kau terhibur.

Nurusshaleh………
Ku langkahkan kedua kaki untuk meninggalkan mu
Dengan lambaian tangan.
Karena waktu telah memanggil ku untuk hari yang esok.
Ku teteskan air mata
Dan berharap di atas hamparan sejadah penyesalan
Semoga engkau dapat meridhoi Jiwa dan raga
Yang selama ini terayun dalam pangkuanmu.
Ku ucapkan selamat tinggal
Namun, bukanlah yang terakhir dari segalanya,
Bukanlah yang terlepas dari sebuah tatapan,
Bukan pula sebuah pisah
yang tak pernah kembali menjadi sua kebersamaan.

Wahai…… Nurusshaleh
Maafkan dosa dan khilaf saat ini dan untuk selamanya
Atas cerita yang tak pernah menjadikan sejarah mu sebagai impian.
Selamat tinggal Nurusshaleh…
Nama mu akan tetap basah dalam kekeringan hatiku.
Selamat berjuang pada yang menanti dan yang mengharapkan mu
Karena mereka adalah adik-adikku
yang akan terbangun oleh suara irama fatwamu.
Jadikanlah ceritanya sebagai mutiara
yang berkeliau dalam gelapnya malam.
Karena di depannya
Berkobar beribu tantangan yang akan menerkam.
Selamat tinggal dan selamat berjuang Nurusshaleh.

By; Rohman eL Zarazy Calm SerbaSalah
(Bumi Katol Dalam Senandung Kegelisahan)

Tidak ada komentar: