SABDA CINTAMU

Pada mula bait, sumsum ini lebur
Tangisan ini pun tanpa air mata.
Penyesalan-penyesalan terangkum bagai prosa hitam
Tampa titik koma
Surat-surat yang bersirat ku tatap lekat
Ah…… Aku bangsat, aku nekat.
Kaulah yang terbaik bagiku.
Aku tersesat dalam belantara cinta
Peta itu, kompas itu, semua milikmu.
Ku terperanjat sadar tampa kata
Kaulah yang terbaik bagiku.

Cukuplah sempurna sabda engkau beri
Laksana paradigma penyejuk hati.
Kini, ku sadari wahai peri….
Permintaanmu ku garis bawahi
Kini, ku mengerti wahai bidadari……
‘’Kepercaya’an hanya satu kali.’’
Tapi……
Yang tak pernah ku sadari
Sejauh mana aku berlari.
Dan yang tak pernah ku mengerti
Setinggi mana aku bermimpi.
Terima kasih wahai pelita hati…
Biarlah langkah ini kan ku ratapi.

Tidak ada komentar: