aL Qur'an

Kita pasti kenal Al quran, karena sebagai orang islam yang hidup dalam komonitas islam pula, sejak belum lahir pun kita sudah dibisiki dengan ayat-ayatnya. Sedari kecil kita sudah diperkenalkan untuk mengeja huruf demi huruf dan kalimat demi kalimatnya hingga kita pun dapat meraba ayat-ayat serta surat-suratnya. Membaca ayat-ayat Al quran, demikian selama ini kita diajari. Tanpa mengerti artinya pun sudah ibadah, apalagi bagi yang mengerti. Begitulah kemurahan Tuhan. Tapi, apakah sebenarnya maksud Al quran diturunkan? Apakah hanya sekedar untuk dibaca sesuai dengan namanya sendiri, Quran, yang berarti bacaan? Tentu saja tidak. Tapi Al quran itu untuk dibaca kalimatnya, dimengarti artinya, direnungkan kandungannya, dan diamalkan pesannya. Itulah tujuan seutuhnya. Tapi, seperti yang telah kita ketahui bahwa hanya segelintir orang yang mungkin bisa demikian. Jadi, apakah Al quran itu hanya diperuntukkan buat para orang `Alim yang dapat menguasai kriteria yang tersebut diatas? Sekali lagi tidak. Karena Al quran diturunkan oleh Alloh berperan sebagai rahmat, dan siapapun berhak dan pantas untuk mendapatkan rahmat itu. Al quran akan merangkul siapa pun, kapan pun dan dimana pun tergantung pada kondisi batin & kapasitas pemikiran si pembaca. Tak menampik apakah itu orang islam atau bukan.
Bagi para pakar sosiologi, Al quran akan tampil sebagai kitab yang mencetuskan teori-teori sosial yang mengagumkan. Bagi para filosof, fisikawan, sejarawan, rohaniwan, sastrawan, budayawan dan para ahli lainnya Al quran merupakan sumber inspirasi yang subur yang tak pernah kering dengan teori-teorinya yang autentik yang tak dapat dipertentangkan. Itu sebabnya Al quran disebut dengan kitab multiwajah, karena semua orang pasti bisa berekspresi dan berinteraksi dengan Al quran sesuai dengan anggapan dan prasangkanya terhadap Al quran. Ya meskipun semua itu berbeda-beda. Karena sesungguhnya al quran adalah firman Alloh Swt yang berperan kongkrit sebagai pengganti-Nya di dunia sebagai penunjuk dan Rahmatan lil Alamin. Jadi, apapun anggapan kita terhadap Al quran sebenarnya itulah anggapan kita kepada Alloh. Dan Alloh akan selalu berada dalam anggapan itu, Ana `Inda Dhonni Abdiby.
Maka secara melihat dari semua itu dapat disimpulkan bahwasannya Al quran bukanlah hanya sekedar bacaan biasa, tapi merupakan bacaan tentang jati diri. Jadi kita sebagai orang mukmin yang selalu ingin berislam dengan kaffah, baik dalam aqidah, ibadah ataupun akhlaqiah. serta berkepribadian dan berpemikiran yang selalu cocok dengan Al quran, hendaknya kita selalu berperasangka baik kepada Alloh dan menjernihkan/mensucikan kondisi batin kita dengan jalan mempelajari hikmah bersesuci/berwudhu` serta ta`awudz yang selalu kita kerjakan sebelum kita membaca

Tidak ada komentar: