Islam Bukan Konsep

Zaman modern telah merambat kemana-mana baik di timur maupun dibarat disertai dengan efeknya terhadap mayoritas manusia, terutama bagi kalangan remaja. Banyak anak remaja dizaman modern yang bertingkah tidak sesuai dengan jati dirinya atau dengan kata lain bertingkah imitatif. Semua itu bisa terjadi dengan berbagai faktor pengglobalisasi cara hidupnya. Yang paling berpengaruh dari globalisasi itu ialah adanya bermacami media yang selalu menyodorkan tayangannya terhadap remaja dengan mempromosikan mode atau tren-tren ala barat yang tidak relevan dengan norma-norma doktrin agama islam. Sehingga orang yang jadi penonton setia terpengaruh dengan tayangan yang tidak mendidik itu, banyak anak remaja zaman sekarang yang mengkonsumsi produk kultural barat tanpa melakukan penetralisiran terlebih dahulu, seperti halnya mereka mengidolakan Nabi-nabi palsu mereka (artis) yang notabenenya tidak mengenal ajaran syare’at agama, sehingga merekapun rela mengorbankan diri mereka demi sang idolanya itu. Ironisnya hal itu telah merasuk kepada jiwa-jiwa yang selalu di hembuskan dengan hawa malaikat, sehingga merekapun menghilangkan identitas diri mereka dari ekstensi substasialnya. Mereka tidak sadar akan diri mereka yang telah diperkosa oleh trend-trend yang tidak sesuai dengan eksistensi diri mereka yang sebenarnya. Mungkin bisa ditoleransi kalau hal itu terjadi pada orang yang tidak mengenal rambu-rambu syareat, karena mereka tidak tau dalam memberi penilaian terhadap dirinya, tapi sangat disayangkan kalau hal itu terjadi pada orang yang notabenenya mengenal ajaran syare’at (katakanlah itu santri yang berdomisili dipesantren)
Menurut Dr. Umar Hasyim, anak remaja hidup dalam dua dunia, yang mana kedaan ini sangat berpengaruh bagi perkembangan masa remajanya:
1. Dunia hayalan, anak remaja selalu mendambakan apa yang tidak di milikinya
2. Dunia nyata, yang menuntut manusia harus bertindak secara realistis dan obyektif
Kemajuan modernisasi bukan saja membawa dampak positif terhadap perkembangan islam, tapi malahan sebaliknya, dengan kamajuan modernisasi banyak orang yang semakin jauh dengan norma-norma doktrin agama islam. Dengan kemajuan modernisasi pula banyak orang yang mengharap akan kemajuan dan perkembangan sub kulturalisasi agama islam, agar agama islam tidak di katakan kolot dan terbalakang, tapi realita berbicara lain, bahwa dengan kemajuan modernisasi kulturalisasi agama islam tercederai atau di perkosa oleh trend ala budaya barat. Maka sangat relevan kalau Rasulallah bersabda, ”Ummatku akan mengikuti cara hidup orang Yahudi dan Nasrani sedekit demi sedikit, sekalipun mereka masuk kelubang biawak.”
Agama selalu memberikan motivasi terhadap pengikutnya agar hidup kreatif, tapi bukan dengan cara mengikuti tren ala barat yang ditayangkan diberbagai media elektronik. Islam bukan agama konsep dan teori yang dibaca secara leteral saja tanpa mengaplikasikan kandungannya, tapi islam adalah agama yang akan membawakan kesejahteraan bagi manusia di muka bumi ini dengan memberi injeksi pendidikan kepada umatnya, dan hal itu tidak bisa diraihnya kecuali dengan mengaplikasiakan ajarannya secara intensif dan koprehensif.
Orang islam di zaman globalisasi sekarang ini banyak yang tidak mengakui akan identits diri mereka. Mereka gengsi kalau harus menampilkan kulturalisasi yang dinilai kolot oleh orang non islam, misalkan menampakkan pakaian yang sesuai dengan jatidirinya sebagai orang islam, mereka lebih memilih pakaian yang super mini and ketat yang tidak mencerminkan kultural islam.

ولن ترضى عنك اليهود والنصارى حتى تتبع ملتهم. الاية

Golongan missionaris dan zionis tidak akan pernah putus asa untuk mengkolonialisasi ummat islam lewat berbagai cara. Sehingga orang islam patuh dan tunduk terhadapnya. Kalau saya amati, ternyata orang-orang missionaris mulai berhasil melakukan visi dan misinya lewat kulturalisasi islam, sehigga orang yang dulunya dikenal sakral oleh masyarakat telah berubah menjadi orang yang di khawatirkan oleh mesyarakat, siapa lagi kalau bukan orang islam itu sendiri. Mereka sudah menjadi buah bibir masyarakat, karena kelakuanya banyak yang sudak tidak mencerminkan ekstensi dirinya, Mereka berpakian yang tidak mencerminkan kultural islam, kalau mereka di introgasi mereka bilang dengan nada setoi ”gaul meen…!!!” padahal mereka tidak tau arti gaul yang sebenarnya. Mungkinkah kita sadar akan kelakuan kita sendiri. yang perlu kita sadari bahwa kultur agama kita sudah diperkosa oleh budaya luar.

Tidak ada komentar: